Cerpen (ngarang)

                                       CUMA MIMPI

      Pagi cerah, seperti biasa aku berangkat sekolah menuju sekolahku SMAN 66. Aku berangkat pukul 05.30 pagi, sedikit ngantuk tapi gak apa apa lah, di pertigaan menuju sekolah aku tidak langsung menuju sekolah karena aku mau nongkrong dulu di Dunkin’s fatmawati. Sesampainya di Dunkin’s aku langsung memakai headset dan mulai mendengarkan lagu-lagu kesukaanku, gak terasa sudah 45 nongkrong di Dunkin’s. dengan paniknya aku langsung berangkat ke sekolah dan untung aja gak telat. Setelah memarkirkan motor aku segeran masuk ke kelas.

      Suasana yang biasa aku rasakan di sekolah mulai merasuk tubuh dan otakku. Berisik, bercanda-canda, dan mendengarkan lagu di kelas bukan lagi hal baru bagiku, Hamper setiap hari aku melihat hal-hal konyol ini. Setelah kurang lebih 8 jam mencari ilmu di sekolah, waktunya pulang pun tiba (akhirnyaaa). Untuk anak-anak normal pasti langsung pulang, kalo aku berbeda, aku gak langsung pulang tapi nongkrong dulu di Dunkin’s,(namanya juga ABABIL=ABG Labil).

      Pulang larut malam bukan hal baru lagi buatku,hampir setiap hari aku pulang larut malam. Sampai-sampai aku hafal omelan orang tuaku ketia aku baru pulang.
        ”Dari mana kamu jam segini baru pulang?”
Dengan simplenya aku pun menjawab.
        “Main lah, kayak baru kali ini aja.”
Aku pun langsung mandi, makan, dan tidur.

      Nah pagi hari yang cerah tapi sedikit mendung ini pun aku berangkat seperti biasanya, nongkrong dulu sebelum ke sekolah, nyampe di sekolah pas-pasan, dan nunggu jam pulang kayak biasanya. Tapi hari ini ada yang beda, pulang sekolah aku gak langsung pulang. Gak tau kenapa aku merasa ngantuk dan akhirnya tidur di kelas deh. Setelah beberapa saat aku terbangun dan kaget ketika melihat jam yg sudah menunjukkan angka 6. (wah udah sore banget) aku pun segera keluar dari kelas dan aku di kagetkan dengan keadaan sekolahku yang kotor, (ah, paling ini gara” tadi ada angin kenceng). Tanpa pikir panjang aku pun segera mengambil motorku dan pulang ke rumah.

      Di jalan sejenak aku kaget karena banyak mobil dan motor di parker sembarangan, bahkan ada pula mobil yang di parkir di tengah jalan. Dan anehnya lagi ga ada seorang pun di sini. Aku pun segera menambah kecepatan motorku agar cepat sampai di rumah dan berhenti memikirkan keanehan ini. Tetapi sesampainya di rumah aku kaget bukan main, karena di rumahku sama sekali gak ada orang. Aku pun mencari dimana orang tuaku berada, tapi hasilnya nol besar. Gak ada siapa-siapa di sini. Bulu kudukku pun merinding, ketakutan seakan menelanku hidup-hidup. Dengan cepat aku pun berlari pergi dari rumah.

      Setelah cukup jauh aku berlari, aku terhenti sejenak karena aku melihat seorang anak kecil berdiri diam membisu di bawah pohon. Aku pun menghampiri anak itu dan bertanya.
       “Adik sedang apa di sini? Kok sendirian? Mamah kamu mana?”
Ia hanya terdiam, lalu tiba-tiba ia memelukku sambil menangis.
       “Kakak, mamahku mana? Aku takut kak.”
Dengan bingungnya aku pun menenangkan anak itu.
       “Adik jangan nangis ya, kakak pasti bantu kamu mencari mamah kamu.”
Anak itu pun mulai berhenti menangis dan melepaskan pelukannya, aku pun bertanya ke anak itu.
       “Nama kamu siapa?”
       “Namaku yesi kak, kalo kakak siapa?”
       “Nama kakak ekha.”
Aku pun segera mengajak anak itu duduk di halte bus di seberang sana.

      Setelah bertemu anak itu, timbul banya pertanyaan di otakku. (sebenarnya ada apa ini?, kenapa hanya aku dan anak ini yang ada di sini?, kemana orang-orang lainnya?, aarrggghhh semua ini membuat aku bingung.) tiba-tiba anak itu menggambar sesuatu di tanah.
       “Kak, kak, lihat aku bisa gambar kupu-kupu dong.”
Aku pun menjawab dengan senyuman.
      “ooh, iya, yesi pintar ya.”
Aku pun segera mengajak anak itu pergi. Di perjalanan kami bertemu dengan seorang perempuan sedang berdiri di tengah jalan, perlahan aku pun mulai menghamprinya. Belum sempat berkata, tiba-tiba perempuan itu menatapku dengan penuh keangkeran, sesaat tatapannya terpaling ketika ia melhat yesi di belakangku. Dengan tatapan sayu perempuan itu mula mendekati aku dan yesi. Aku pun segera menarik yesi dan pergi menjauh dari perempuan itu.

      Setelah cukup jauh aku dan yesi pergi, kami sampai di sebuah taman. Di taman ini yesi langsung bermain, aku menatapnya dengan penuh tanda tanya.(kenapa anak ini gak ketakutan saat tadi bertemu dengan perempuan misterius itu?, sebenarnya siapa perempuan itu?). banyak pertanyaan yang berputar-putar di otakku. Tiba-tiba yesi  mengajakku bermain.
       “kak ekha, kita main ayunan yang ada di sana itu yuk.”
Aku ingin menolaknya tapi melihat wajah yesi yang imut membuatku menuruti keinginannya.

      Sesaat kami terlihat bersenang-senang, aku dan yesi sudah membayangkan bagaimana asiknya bermain ayunan berdua. Tapi hal yang tadinya menyenangkan berubah menjadi kengerian yang luar biasa. Saat menuju tempat ayunan, aku di kagetkan dengan perempuan misterius tadi sedang duduk di atas ayunan seolah perempuan itu telah menunggu kedatangan aku dan yesi. Dengan cepat aku kembali membawa yesi pergi dari tempat itu, saat di jalan tanpa sadar aku bertanya ke yesi.
       “Yesi, kamu kenal gak sama perempuan tadi?”
Yesi hanya terdiam. Tiba-tiba ia berbicara kepada ku.
       “Kak, aku haus.”
       “oh, kamu haus, yaudah kita ambil minum di supermarket yang ada di seberang sana.”
Aku pun mengambil 2 botol jus untukku dan yesi. Setelah minum, aku pun keluar untuk melihat keadaan  di luar. Belum sampai pintu keluar, perempuan misterius itu kembali muncul di hadapanku. Kali ini dia berada tepat di depan supermarket. Dengan takutnya aku pun menjatuhkan botol jus ku, dan aku pun kembali menarik yesi masuk ke dalam ruangan yang ada di dalam supermarket tersebut dan segera mengunci pintu ruangan itu.

      Rasa deg-degan mulai terasa di tubuhku, tapi aku heran dengan yesi. Dia terlihat baik-baik saja, sama sekali tidak takut. Malah sebaliknya ia tersenyum manis kepada ku. Aku masih tidak mengerti apa maksut dari senyum manisnya itu. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu.
“TOK-TOK-TOK.”
Dengan kagetnya aku segera mengambil sebuah tongkat besi di sampingku, dengan perlahan aku mulai membuka pintu. Tapi ternyata tidak ada siapa-siapa. Aku pun mersa sedikit lega dan kembali menutup pintu. Saat aku membalikkan badan, ternyata perempuan itu sudah berada tepat di belakangku dan ia mulai mendekatiku. Tiba-tiba aku pun terjatuh dan mulai tak sadarkan diri. Sesaat aku melihat yesi berlari menuju perempuan itu dan memeluknya sambil berkata.
          “Mamah kemana aja?, yesi kangen sama mamah.”

      Tiba-tiba aku pun terbangun. Dan aku sadar bahwa ternyata itu cuma mimpi, aku pun segera keluar dari kelas dan pulang ke rumah. Saat di jalan  tiba-tiba ada angin kencang yang bertiup dan ada selembar kertas terbang kearahku, aku pun menangkap kertas yang terbang ke arahku itu. Saat aku melihat kertas itu aku kaget dan segera membuang jauh-jauh kertas tersebut. Di kertas itu ada sebuah gambar kupu-kupu sama seperti kupu-kupu yang di gambar yesi di dalam mimpiku tadi, dan ada tulisan kecil di samping kupu-kupu itu.
*Makasih ya kak, aku seneng bisa ketemu sama kakak. Yesi J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar